Ceritanya Cover
Ketika gua mau masuk SMA, Ayah gua pernah ngasih tau
suatu hal kepada gua.
“Nak… Ada tiga hal didunia ini yang paling ampuh
untuk menghancurkan hidup seorang pria. Pertama harta. Kedua tahta, dan yang
ketiga adalah wanita” pesan ayah gua.
Masalah harta dan tahta, gua udah sering melihat
contoh-contohnya di tv. Kalo masalah wanita, gua belum
pernah melihat contohnya.
Sampai masalah ini, masalah wanita,
hampir saja menghancurkan persahabatan gua.
Gua punya dua orang sahabat, dua orang teman yang
dekat banget sama gua. Sahabat gua yang
pertama namanya Rangga, sahabat yang kedua namanya Jsp. Kami sudah saling menganggap satu sama lain sebagai saudara.
Sorry For Bad Editing
Diantara kita bertiga hanya Jsp yang punya pacar, gua
dan rangga memilih untuk jomblo, tidak pacaran. Walaupun sudah cukup lama
berpacaran, Jsp belum pernah mengenalkan pacarnya kepada gua dan Rangga.
Disuatu siang yang cukup panas, ketika gua sedang
belajar untuk persiapan SBMPTN. Handphone gua tiba-tiba berbunyi “ting nong”
bunyi notifikasi line. Karena gua sudah mulai bosan belajar, jadi gua mengecek
hp gua. Ternyata ada line dari seorang cewe yang belum gua kenal.
“Ini keri ya?” Tanya cewe tersebut.
“Iya, ini siapa ya?” Tanya gua bingung.
“Gua acit, pacarnya jsp” balas dia.
“Oh… acit. Iya-iya, ada apa cit?” balas gua agak
sedikit terkejut.
“jadi gini ker. Kan tanggal 21 july nanti ulang
tahunnya si jsp. Nah, gua pengen ngebikin video stop motion gitu ker. Elu sama Rangga kan temen deketnya jsp, jadi
gua pengen masukin elu sama Rangga ke video bikinan gua itu. Gimana? Mau ya?
Ya?” Tanya dia.
“Gua sih mau aja cit. Tapi gua Tanya dulu si Rangga,
dia mau atau enggak. Oh iya, emangnya mau ketemuan buat bikin video dimana?
Hari apa?” Tanya gua.
“Okeh. Di Summarecon Mall Bekasi ya? Hari rabu
besok, biar gua punya waktu lima belas hari buat ngeditnya. Gimana ker?”
“Okedeh. Sip. Gua kasih tau Rangga nanti”
“Sip. Makasih banyak ker.”
Setelah itu, gua pun langsung menelpon Rangga,
berhubung nomor telpon gua sama Rangga sama-sama tri, jadi murah kalo buat telpon.
“Hallo Assalamualaikum, Rang”. Kata gua memulai
telpon.
“Ya. Waalaikumsalam, kenapa pik?” jawab Rangga.
“Gini Rang. pacarnya
Jsp tadi ngeline gua. Dia minta ketemuan sama kita berdua, katanya sih pengen
rekaman video buat surprise ultahnya jsp, mau enggak elu?” Tanya gua.
“Ketemuan sama pacarnya jsp berarti pik? Kapan?
Dimana? Gua sih ayo aja” jawab si Rangga.
“Dia mintanya ketemu rabu besok di sumarecon mall
bekasi, gimana? Terima nih?”
“wokelah, terima aja. Tapi elu ke rumah gua ya?
Jemput gua?”.
“Iyadeh. Kasian gua ama jari elu, masih belum bener.
Udah dulu ya? Assalamualaikum”.
“Sep. Waalaikumsalam”.
Hari pertemuan yang telah ditentukan pun tiba. Gua
sama Rangga jadi ketemuan sama pacarnya Jsp. Awalnya, gua kira pacarnya jsp
bakalan datang sama segerombolan teman-temanya. Eh taunya hanya datang berdua
sama teman ceweknya.
Proses pembikinan video pun berjalan, karena gua
sama Rangga tidak PD kalo direkamin sama pacarnya Jsp. jadi kita minta biar
kita aja yang ngerekam sendiri. Ketika di tengah proses perekaman video, tiba-tiba
Rangga mengusulkan kalo kita berdua juga harus bikin video surprise buat jsp. Gua pun
setuju. Setelah semua proses perekaman video selesai, semuanya pulang ke rumah
masing-masing.
Hari Jumat, dua hari setelah perekaman video dengan
pacarnya jsp, Rangga datang ke rumah gua untuk pembikinan video surprise. Proses pembikinan video
berdurasi sekitar sepuluh menit, menghabiskan waktu dua hari, jumat dan sabtu.
Ketika jumat sore. sesuai rencana, gua sama Rangga
ngegodain jsp di grup line (JKC) kita bertiga. Kita berdua nyinggung-nyinggung
masalah pacarnya. Minta dikenalin, minta dijelasin, pokoknya sampe ngebuat si
Jsp agak marah. Setelah itu, biar Jsp bisa sedikit lebih ‘adem’, gua ngajak
nonton film Transformer 4 bertiga, hari sabtu di Summarecon Mall Bekasi (SMB).
Dia pun mau.
Sabtunya, setelah proses perekaman video selesai,
gua sama Rangga berangkat ke XXI SMB, tempat dimana sebelumnya gua ketemuan
sama pacarnya Jsp. Ketika ketemu Jsp, gua liat mukanya agak sedikit terlihat
marah, kesel, jutek. Dan cara ngomongnya pun tidak seperti biasanya dia ngomong.
Tapi gua sama Rangga menganggap hal itu biasa aja, “bercanda palingan” pikir
gua dalam hati.
Selesai menonton film, kita makan siang di downtown nya SMB. Mimik muka Jsp sudah
terlihat tidak marah lagi, gaya bicaranya pun sudah seperti gaya bicara dia biasanya.
Kalau kita bertiga sedang nongkrong-nongkrong,
ngobrol-ngobrol ringan gitu. Biasanya Jsp suka minjam handphone gua atau handphonenya
Rangga. Karena lagi makan, handphone gua, gua taruh di meja, disebelah handphennya
Jsp. Mungkin karena handphone gua yang paling dekat dari jangkauannya Jsp, handphone
gua pun diambil dan dilihat-lihat isinya.
Setelah beberapa saat meminjam hp gua, tiba-tiba Jsp
menghentikan makannya. Gua melihat raut mukanya jadi terlihat agak marah.
Napasnya jadi sedikit berat. Awalnya gua heran, sampai gua ingat kalau gua lupa menghapus chat history line gua sama pacarnya, dan
gua juga lupa menghapus poto paparazzi gua
sama pacarnya.
“Mampus. Gawat nih” pikir gua.
“Pik. Rang.” Jsp memanggil kita dengan suara yang sedikit
berat, terlihat seperti menahan marah. Gua hanya bisa diam, sedangkan Rangga
yang belum tau apa yang sedang terjadi, hanya bisa melongo. Ketika gua dan
Rangga menghentikan makan dan melihat ke arah Jsp. Jsp tiba-tiba berdiri dan memukul
meja dengan kencang.
“BRAAKKK!!!”
“Mau elu berdua apa? Hah! Katanya belum kenal sama
pacar gua. Tapi taunya udah pernah ketemuan! Mau kalian berdua sebenarnya tuh apa?
Hah!!!” Kata Jsp sambil teriak.
Semua orang yang ada di downtown pun melihat ke arah kami bertiga, karena suara teriakan
Jsp yang begitu kencang. Setelah selesai berteriak, tiba-tiba Jsp mengambil
tasnya dan pergi meninggalkan kami berdua.
“Jes. Tunggu..” Gua pun bangkit, berusaha untuk mengejar
dia, menghentikan dia dan menjelaskan semuanya. Tapi tiba-tiba Rangga
menghentikan gua.
“Pik. Jangan sekarang, elu kalau mau jelasin
sekarang enggak bakalan ada yang berubah. Bakal percuma, tambah bisa jadi lebih
parah. Kita harus nunggu dia sampe tenang, baru kita jelasin semuanya” Usul si
Rangga.
Gua yang sedang panik dan bingung, hanya bisa setuju
dengan usulannya Rangga. Gua tadinya berharap setelah kita bertiga nonton
bareng, Jsp bisa lupa sama marahnya dan maafin gua sama Rangga. Eh taunya Jsp
malah semakin meledak marahnya.
Gua pun merasa bersalah kepada Jsp. Gua coba memulai
obrolan di grup line kita bertiga. Yang nge-read
dua orang, tapi yang ngerespon balik cuma satu orang, yaitu Rangga. Gua
coba personal chat ke Jsp, hanya di read saja, tidak dibalas. Gua coba
nyuruh Rangga untuk personal chat sama
Jsp, katanya juga Cuma di read aja,
tidak dibales. Gua pun jadi semakin lebih merasa bersalah. Hari-hari pun lewat,
Jsp masih belum membalas line gua sama Rangga.
Hari pun sudah berganti , sekarang tanggal 21 july.
Hari ulang tahunnya Jsp. Gua sama Rangga berharap, dengan video surprise yang telah kita berdua buat,
jsp jadi bisa kembali seperti biasanya dan memaafkan kita berdua.
Sesuai rencana, gua nge-line pacarnya Jsp untuk
ngajak Jsp jalan-jalan keluar rumah. Pacarnya pun membalas line gua kalau dia
sudah mengajak jalan-jalan jsp. Gua sama Rangga pun pergi ke rumahnya Jsp, lalu
memberikan kaset yang berisi video surprise
kepada kakaknya Jsp. Misi pun sukses. Gua dan Rangga berharap semoga
setelah menonton video itu Jsp bisa terhibur, lalu memaafkan gua dan juga
memaafkan Rangga.
Setelah menyelesaikan misi, tiba-tiba perut gua berbunyi,
sinyal untuk ditunaikan haknya. Gua pun mengajak Rangga untuk makan di warung
makan pinggir jalan daerah proyek, daerah yang lumayan dekat dari perumahannya Jsp.
Kita berdua makan nasi goreng dengan sangat lahap,
mungkin karena panas matahari siang yang begitu menyengat sehingga membuat kita
jadi kelaparan.
Sudah jadi tradisi kami bertiga jika sedang berada
disuatu tempat, harus selfie, trus
update ke media sosial (Path). Setelah
makan nasi goreng sampai habis, kita berdua pun membicarakan masalah Jsp.
“Rang. Reaksi Jsp nanti gimana ya? Gua enggak yakin
dia bakalan maafin kita deh. Kita udah keterlaluan ngatain dia” tanya gua.
“Tenang aja pik. Gua yakin Jsp maafin kita kok”
jawab Rangga
“Tapi Rang. Buktinya, gua udah nge-line dia. Cuma di
read. Elu juga nge-line dia kan? Cuma
di read juga kan? Itu dia sampai
ngacangin kita begitu. Itu jelas bukti kalau dia marah banget sama kita Rang…” ungkap
gua masih cemas.
“Udahlah pik. Gua yakin kok, pasti si Jsp bakalan
maafin kita. Masa iya gara-gara gitu doank sampe segitunya dia marah? Kita kan
udah kayak saudara. Pasti saling ngerti kok satu sama lain”. Jawab Rangga
bijak.
“Iya juga sih kalo dipikir-pikir. Yaah... Semoga aja
dia ngerti deh”
Setelah merasa cukup puas makan dan istirahat di
warung makan tersebut. Setelah membayar, gua dan Rangga keluar dari warung
tersebut dan berniat ingin langsung pulang ke rumah.
Ketika gua sudah menyalakan motor, Rangga sudah
duduk di kursi penumpang, dan kita berdua sudah siap untuk meluncur pulang.
Tiba-tiba ada seseorang yang berbadan tinggi besar memutar kunci motor gua ke
arah kiri, sehingga motor gua pun mati. Gua kira orang tersebut ingin mengambil
motor gua. Tapi tiba-tiba orang tersebut malah memeluk gua sama Rangga.
“Bro… Maapin gua ya... gua ngaku gua salah… Hiks”
Dan gua akhirnya tau dari suaranya kalau orang itu
adalah Jsp.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar